
Informasi Karir Disabilitas
Yuk, kenali Jenis-jenis disabilitas serta potensinya dan kisah tokoh inspiratif
Jenis-Jenis Disabilitas, Potensi, dan Kebutuhannya

1. Disabilitas Fisik
Disabilitas fisik terjadi saat seseorang mengalami gangguan pada fungsi tubuh, terutama anggota gerak seperti tangan, kaki, atau sistem otot dan rangka. Akibatnya, kemampuan untuk bergerak, menjaga keseimbangan, atau melakukan aktivitas fisik jadi terbatas.
🔹 Ciri:
Kesulitan dalam bergerak, berdiri, berjalan, atau menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki.
Potensi:
- Kemampuan berpikir tetap optimal
- Teliti dan fokus pada tugas
- Kuat dalam komunikasi verbal
- Cocok di pekerjaan digital, layanan pelanggan, edukasi, dan konten
Kebutuhan:
- Akses fisik seperti ramp, lift, toilet khusus
- Meja kerja dan kursi yang nyaman
- Fleksibilitas kerja (bisa kerja dari rumah)
- Parkir khusus pengguna kursi roda
2. Disabilitas Sensorik
Disabilitas sensorik adalah disabilitas yang berkaitan dengan gangguan pada idra, terutama pada penglihatan dan pendengaran

A. Netra (Gangguan Penglihatan)
Disabilitas Netra, mencakup mereka yang mengalami kebutaan total atau memiliki penglihatan yang sangat terbatas (low vision).
🔹 Ciri:
Kesulitan melihat atau tidak bisa melihat sama sekali.
Potensi:
- Daya ingat dan pendengaran sangat baik
- Fokus tinggi
- Mahir menggunakan teknologi bantu (screen reader, braille)
- Kuat dalam kerja tim dan komunikasi verbal
Kebutuhan:
- Jalur berpemandu dan ruang kerja tertata rapi
- Teknologi bantu visual ke suara
- FFile digital yang bisa dibaca screenreader

B. Rungu (Gangguan Pendengaran)
Disabilitas Rungu mencakup individu yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari tuli ringan hingga total.
🔹 Ciri:
Kesulitan mendengar sebagian atau sepenuhnya.
Potensi:
- Pengamatan visual tajam
- Teliti dan fokus tinggi
- Komunikasi non-verbal sangat baik (bahasa isyarat)
- Kuat dalam kerja fisik dan visual
Kebutuhan:
- Komunikasi berbasis visual: teks, gambar, isyarat
- TTim kerja yang paham bahasa isyarat dasar
- Aplikasi chat dan sistem kerja tertulis

3. Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual adalah kondisi yang menyebabkan keterbatasandalam berpikir, memahami konsep baru, dan memecahkan masalah yang kompleks. Namun dengan lingkungan kerja yang mendukung, instruksi sederhana, dan pelatihan rutin, mereka dapat menjadi pekerja yang sangat loyal, tekun, dan andal.
🔹 Ciri:
Kesulitan dalam berpikir, memahami, dan belajar hal baru.
Ada beberapa tingkat:
Potensi:
- Suka pekerjaan rutin dan sederhana
- Tekun, disiplin, dan loyal
- Mampu bekerja dengan instruksi yang jelas dan dukungan tim
Kebutuhan:
- Panduan kerja yang sederhana dan berulang
- Pendamping kerja saat butuh bantua
- Lingkungan yang sabar, ramah, dan suportif

4. Disabilitas Mental / Psikososial
Disabilitas psikososial adalah kondisi yang memengaruhi kesehatan jiwa seseorang, terutama dalam hal emosi, perilaku, dan kemampuan menjalin hubungan sosial. Namun ketika dalam kondisi stabil dan mendapat dukungan yang tepat, mereka memiliki potensi besar dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja mandiri.
🔹 Ciri:
Gangguan pada emosi, pikiran, atau perilaku. Contoh: skizofrenia, bipolar, depresi, kecemasan.
Potensi:
- Kreatif dan inovatif
- Mandiri dan fokus dalam kondisi tenang
- Empati tinggi, cocok di bidang sosial
Kebutuhan:
- Lingkungan kerja yang tenang dan tidak penuh tekanan
- Waktu kerja fleksibel
- Dukungan psikososial dan ruang istirahat
- Atasan dan tim yang memahami kesehatan mental

5. Disabilitas Ganda
Disabilitas ganda merujuk pada kondisi seseorang yang memiliki lebih dari satu jenis disabilitas, seperti kombinasi disabilitas fisik dan sensorik, atau intelektual dan psikososial. Meski tantangannya lebih kompleks, banyak individu dengan disabilitas ganda menunjukkan daya tahan, semangat belajar, dan adaptasi yang luar biasa saat berada dalam lingkungan kerja yang suportif dan inklusif.
🔹 Ciri:
Mengalami dua atau lebih jenis disabilitas sekaligus, seperti fisik & rungu, atau intelektual & mental.
Potensi:
- Tangguh dan adaptif
- Cepat belajar jika didukung
- Loyal dan mampu bekerja konsisten dalam sistem kerja yang jelas
Kebutuhan:
- Pendekatan personal dan fleksibel
- Teknologi bantu ganda (contoh: screen reader + alarm visual)
- Pendampingan dalam masa adaptasi
- Tim yang sabar dan inklusif
Tokoh Inspiratif Sukses Berkarir

Mengenal jenis minat karir

Apa itu Karir RIASEC?
Karir RIASEC adalah pendekatan dari John L. Holland untuk membantu seseorang memilih pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya. Holland percaya bahwa kita akan lebih puas dan sukses jika bekerja di lingkungan yang cocok dengan karakter dan minat kita.

RIASEC adalah singkatan dari 6 tipe kepribadian:
- 🔧 Realistic (R)
Suka kegiatan fisik dan kerja nyata seperti teknisi, operator, atau pekerja lapangan. - 🔍 Investigative (I)
Senang berpikir logis, meneliti, dan menganalisis, cocok untuk ilmuwan atau peneliti. - 🎨 Artistic (A)
Menyukai kreativitas dan ekspresi diri, seperti seniman, penulis, atau desainer. - 🤝 Social (S)
Suka membantu dan bekerja dengan orang lain, cocok jadi guru, konselor, atau perawat. - 📈 Enterprising (E)
Tertarik pada kepemimpinan, bisnis, dan negosiasi, seperti manajer, wirausaha, atau promotor. - 📊 Conventional (C)
Suka pekerjaan rapi, terstruktur, dan rutin, seperti akuntan, admin, atau analis data.
Cara Melatih dan Meningkatkan Hard Skill dan Soft Skill

Dalam merencanakan karir, penting untuk mengembangkan hard skill dan soft skill.
Keduanya sama penting dan perlu dilatih agar siap menghadapi dunia kerja. Berikut beberapa cara untuk mengembangkan keduanya.

Cara Melatih dan Meningkatkan Hard Skill
- 1. Mengikuti kursus
Kursus bisa membantu kamu untuk mendalami suatu kompetensi langsung dari ahlinya. - 2. Masuk ke jurusan sekolah/kuliah yang sesuai dengan kemampuan
Kamu bisa belajar lebih banyak dan lebih dalam seputar keahlian yang kamu miliki atau minati. Selain menguasainya, kemampuan atau keahlianmu jadi lebih mudah dievaluasi dan bisa disertifikasi. - 3. Mendengarkan kritik dan saran orang lain
Salah satu karakter orang yang berhasil dalam hidup adalah, tidak menutup diri dari kritik dan masukan orang lain. Sebab, terkadang ada kesalahan atau bahkan kelebihan yang tidak kita sadari, namun orang lain bisa menilainya, terlebih lagi jika ia adalah orang yang dekat dengan kita. Tapi, tentu saja kita mesti bijak menanggapi kritik. Sebab, tak semua kritik sifatnya membangun. - 4. Konsisten
Meski kamu berbakat, tapi kalau hal tersebut tidak dilatih berulang-ulang, maka bisa saja kualitasnya akan menurun. Melakukan sesuatu secara konsisten bisa membuatmu berkembang lebih baik lagi.

Cara Melatih dan Meningkatkan Soft Skill
- 1. Mengikuti kursus
Kursus tak selalu tentang hard skill saja, kamu bisa ikut kelas manajemen waktu, kelas regulasi emosi, dan sejenisnya. - 2. Memanfaatkan waktu magang atau bekerja part time
Salah satu cara agar kamu terbiasa dengan lingkungan dunia kerja adalah dengan perbanyak pengalaman kerja. Kamu bisa belajar bekerja sama, pengambilan keputusan, dan lainnya. - 3. Ikut kegiatan sosial
Kamu bisa ketemu dengan banyak karakter yang berbeda, yang bisa membuat kamu belajar regulasi emosi, melatih empati, dan lainnya. - 4. Aktif di organisasi
Aktif di organisasi bisa membuat kamu belajar arti kepemimpinan, manajemen waktu, problem solving, dan lainnya.
Etika Interaksi dan Komunikasi dengan Teman Disabilitas
Disabilitas fisik merujuk pada keterbatasan dalam fungsi tubuh yang dapat mempengaruhi performa seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari...
- Boleh dilakukan:
- Tawarkan bantuan hanya jika mereka membutuhkannya.
- Menyapa dengan menyebut nama dan memperkenalkan diri.
- Bertanya terlebih dahulu cara/upaya bantuan yang seharusnya dilakukan untuk membantu.
- Sediakan ruang dan fasilitas yang mudah diakses dengan mudah melalui ramp atau lift.
- Sediakan area khusus untuk kursi roda tanpa mengganggu jalur sirkulasi.
- Berikan fleksibilitas waktu dalam berpindah ruangan.
- Tidak boleh dilakukan:
- Jangan menyentuh alat bantu mobilitasnya tanpa izin.
- Jangan berbicara kepada pendampingnya terlebih dahulu dengan pengabaian terhadap mereka.
- Jangan menitipkan/menyimpan barang pada pangkuan (jika berkursi roda).
- Jangan berjalan dengan tempo yang cepat jika sedang berjalan bersama.
- Jangan memindahkan kursi roda atau alat bantu mobilitas tanpa izin.
- Tidak menjadwalkan kuliah di ruangan yang aksesnya sulit.
- Boleh dilakukan:
- Berbicara dengan jelas ketika berkomunikasi dengan mereka.
- Meminta untuk mengulang perkataan jika Anda merasa belum jelas.
- Memberi waktu lebih saat mahasiswa menyampaikan pendapat.
- Menyarankan penggunaan teknologi bantu seperti speech-to-text atau perekam suara untuk memudahkan proses belajar.
- Tidak boleh dilakukan:
- Jangan memotong pembicaraan mereka saat sedang berkomunikasi.
- Jangan menyelesaikan kalimat mahasiswa tanpa diminta.
- Jangan memaksa mereka untuk menyelesaikan kalimat (berbicara) dengan cepat.
- Jangan berbicara terlalu cepat atau berpaling saat mereka sedang mencoba menjawab.
- Boleh dilakukan:
- Gunakan bahasa yang netral dan menghormati.
- Sediakan waktu tambahan untuk berpindah ruangan.
- Berikan kesempatan menyelesaikan tugas praktikum yang membutuhkan keterampilan fisik tertentu.
- Siapkan peralatan yang mudah dioperasikan dengan satu tangan.
- Tidak boleh dilakukan:
- Tidak menggunakan kata yang dapat menyinggung.
- Jangan menatap berlebihan atau mengomentari alat prostetik.
- Jangan memaksakan bantuan fisik jika mereka tidak meminta.
- Hindari bertanya terlalu detail atau sensasional tentang penyebab kehilangan anggota tubuh.
Disabilitas sensorik merupakan hambatan fungsi pada satu atau lebih indera tubuh...
- Boleh dilakukan:
- Menyapa dengan menyebut nama dan memperkenalkan diri.
- Menawarkan bantuan terlebih dahulu sebelum menggandeng atau menuntun.
- Memberikan arahan yang verbal dan detail (arah, jarak, dan titik patokan).
- Gunakan materi kuliah yang kompatibel dengan screen reader atau Braille.
- Memastikan jalur bebas hambatan dan pintu terbuka penuh atau tertutup.
- Tidak boleh dilakukan:
- Menggunakan kata samar seperti “di sana” atau “itu” tanpa konteks.
- Mengubah tata letak ruangan tanpa pemberitahuan.
- Menaruh barang di jalur pejalan kaki.
- Memindahkan tongkat tanpa izin.
- Boleh dilakukan:
- Berbicara saling berhadapan dengan pencahayaan yang cukup.
- Gunakan sentuhan ringan di bahu atau isyarat visual untuk memanggil perhatian.
- Gunakan teks tertulis atau papan tulis untuk informasi penting, dan closed caption atau interpreter di acara atau video.
- Tidak boleh dilakukan:
- Berbicara sambil memalingkan wajah atau menutup mulut.
- Mengira semua tunarungu dapat membaca gerak bibir secara sempurna.
- Memberi informasi hanya lewat pengeras suara.
- Boleh dilakukan:
- Bersabar dan memberikan waktu untuk menyelesaikan kalimat.
- Gunakan komunikasi tertulis atau visual jika terjadi hambatan.
- Pastikan lingkungan tenang saat berbicara.
- Gunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk memperjelas pesan.
- Tidak boleh dilakukan:
- Memotong pembicaraan atau mengoreksi cara bicara dengan nada merendahkan.
- Menunjukkan ekspresi bosan atau tidak sabar.
- Menganggap hambatan bicara berarti hambatan intelektual.
Disabilitas intelektual merupakan keadaan keterbatasan individu pada fungsi intelektual dan keterampilan adaptif...
- Boleh dilakukan:
- Menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang bermakna ganda (ambigu) dan tidak menggunakan istilah teknis yang rumit.
- Berbicara langsung tanpa melalui perantara.
- Sabar dan ulangi jika Anda merasa Ia belum paham. Berikan waktu untuk Ia memahami apa yang Anda katakan.
- Gunakan bahasa tubuh, maksimalkan ekspresi wajah dan gunakan isyarat visual untuk memperjelas komunikasi.
- Berkomunikasi dengan ramah, memberikan apresiasi dan bersikap hangat.
- Jika ingin memberikan bantuan, ada baiknya bertanya lebih dahulu.
- Fokus untuk memandangnya sebagai individu berdaya, bukan disabilitas.
- Tidak boleh dilakukan:
- Menggunakan istilah merendahkan atau berbicara seperti anak kecil (infantilisasi), namun bukan berarti diperlakukan seperti dewasa.
- Berbicara dengan pendamping tanpa melibatkan mereka.
- Berasumsi bahwa mereka tidak mengerti pembicaraan dan menggunakan istilah yang merendahkan.
- Tidak memberikan instruksi yang banyak dalam satu waktu dan tidak berbicara dengan terlalu cepat.
- Memberikan bantuan tanpa meminta izin.
- Memotong pembicaraannya.
- Tidak menghargai hak mereka dengan membuat keputusan tanpa bertanya.
Tunaganda berarti seseorang memiliki lebih dari satu hambatan, seringkali kombinasi fisik, mental atau dua hambatan sensorik...
- Boleh dilakukan:
- Tanyakan preferensi komunikasi (isyarat, tulisan besar, lisan).
- Saat memandu, biarkan ia memegang lengan Anda, berjalan satu langkah didepan, jelaskan rintangan/arah.
- Gunakan materi teks besar/kontras tinggi, sediakan ringkasan tertulis/transkrip.
- Meminimalkan kebisingan dan silau, beri jeda untuk pemrosesan.
- Tidak boleh dilakukan:
- Membantu tanpa izin, memegang tongkat atau tangan secara tiba-tiba.
- Berbicara sambil menutup mulut atau menghadap arah lain saat dibutuhkan lip-reading.
- Memindahkan alat bantu tanpa persetujuan.
- Boleh dilakukan:
- Perkenalkan diri, lalu jelaskan tata ruang, arah, dan perubahan aktivitas.
- Saat duduk, arahkan tangan ke sandaran/dudukan, biarkan ia duduk mandiri.
- Sediakan akses fisik (rute kursi roda), materi audio/digital yang terstruktur.
- Tidak boleh dilakukan:
- Mendudukkan paksa atau menarik kursi roda tanpa izin.
- Memegang tongkat/alat bantu tanpa persetujuan.
- Menaruh barang di jalur lintasan.
- Boleh dilakukan:
- Gunakan bahasa sederhana, kalimat pendek, contoh konkret.
- Cek pemahaman bertahap, gunakan font besar/kontras.
- Tidak boleh dilakukan:
- Instruksi panjang tanpa jeda/struktur.
- Tempo terlalu cepat, menguji hafalan tanpa dukungan visual.
- Bahasa kekanak-kanakan atau merendahkan.
- Boleh dilakukan:
- Gabungkan isyarat/teks/visual, gunakan kalimat singkat dan jelas.
- Minimalkan distraksi (bising, visual berlebihan).
- Sediakan quiet corner (area tenang) bila perlu.
- Beri preview perubahan jadwal/aktivitas.
- Beri jeda pemrosesan.
- Tidak boleh dilakukan:
- Kalimat bertele-tele/kompleks tanpa struktur.
- Stimulasi kuat (musik keras, lampu yang terang), memaksa kontak mata.
- Memotong pembicaraan atau menggunakan ritme komunikasi terlalu cepat.