Informasi Karir Disabilitas



Yuk, kenali Jenis-jenis disabilitas serta potensinya dan kisah tokoh inspiratif

Jenis-Jenis Disabilitas, Potensi, dan Kebutuhannya

1. Disabilitas Fisik



Disabilitas fisik terjadi saat seseorang mengalami gangguan pada fungsi tubuh, terutama anggota gerak seperti tangan, kaki, atau sistem otot dan rangka. Akibatnya, kemampuan untuk bergerak, menjaga keseimbangan, atau melakukan aktivitas fisik jadi terbatas.
🔹 Ciri:
Kesulitan dalam bergerak, berdiri, berjalan, atau menggunakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki.

Potensi:

  • Kemampuan berpikir tetap optimal
  • Teliti dan fokus pada tugas
  • Kuat dalam komunikasi verbal
  • Cocok di pekerjaan digital, layanan pelanggan, edukasi, dan konten

Kebutuhan:

  • Akses fisik seperti ramp, lift, toilet khusus
  • Meja kerja dan kursi yang nyaman
  • Fleksibilitas kerja (bisa kerja dari rumah)
  • Parkir khusus pengguna kursi roda

2. Disabilitas Sensorik



Disabilitas sensorik adalah disabilitas yang berkaitan dengan gangguan pada idra, terutama pada penglihatan dan pendengaran

A. Netra (Gangguan Penglihatan)



Disabilitas Netra, mencakup mereka yang mengalami kebutaan total atau memiliki penglihatan yang sangat terbatas (low vision).
🔹 Ciri:
Kesulitan melihat atau tidak bisa melihat sama sekali.

Potensi:

  • Daya ingat dan pendengaran sangat baik
  • Fokus tinggi
  • Mahir menggunakan teknologi bantu (screen reader, braille)
  • Kuat dalam kerja tim dan komunikasi verbal

Kebutuhan:

  • Jalur berpemandu dan ruang kerja tertata rapi
  • Teknologi bantu visual ke suara
  • FFile digital yang bisa dibaca screenreader

B. Rungu (Gangguan Pendengaran)



Disabilitas Rungu mencakup individu yang mengalami gangguan pendengaran, mulai dari tuli ringan hingga total.
🔹 Ciri:
Kesulitan mendengar sebagian atau sepenuhnya.

Potensi:

  • Pengamatan visual tajam
  • Teliti dan fokus tinggi
  • Komunikasi non-verbal sangat baik (bahasa isyarat)
  • Kuat dalam kerja fisik dan visual

Kebutuhan:

  • Komunikasi berbasis visual: teks, gambar, isyarat
  • TTim kerja yang paham bahasa isyarat dasar
  • Aplikasi chat dan sistem kerja tertulis

3. Disabilitas Intelektual



Disabilitas intelektual adalah kondisi yang menyebabkan keterbatasandalam berpikir, memahami konsep baru, dan memecahkan masalah yang kompleks. Namun dengan lingkungan kerja yang mendukung, instruksi sederhana, dan pelatihan rutin, mereka dapat menjadi pekerja yang sangat loyal, tekun, dan andal.
🔹 Ciri:
Kesulitan dalam berpikir, memahami, dan belajar hal baru.
Ada beberapa tingkat:

  • Ringan, IQ sekitar 50–70, bisa belajar membaca, menulis, dan berhitung dasar. Dapat hidup semi-mandiri dengan pelatihan dan dukungan.
  • Sedang, IQ sekitar 35–49. Mampu melakukan perawatan diri dasar, membutuhkan dukungan dalam aktivitas sehari-hari dan pekerjaan sederhana..
  • Berat, IQ sekitar 20–34. Kemampuan sangat terbatas dalam komunikasi dan aktivitas dasar, membutuhkan perawatan intensif sepanjang hidup.
  • Potensi:

    • Suka pekerjaan rutin dan sederhana
    • Tekun, disiplin, dan loyal
    • Mampu bekerja dengan instruksi yang jelas dan dukungan tim

    Kebutuhan:

    • Panduan kerja yang sederhana dan berulang
    • Pendamping kerja saat butuh bantua
    • Lingkungan yang sabar, ramah, dan suportif

    4. Disabilitas Mental / Psikososial



    Disabilitas psikososial adalah kondisi yang memengaruhi kesehatan jiwa seseorang, terutama dalam hal emosi, perilaku, dan kemampuan menjalin hubungan sosial. Namun ketika dalam kondisi stabil dan mendapat dukungan yang tepat, mereka memiliki potensi besar dalam kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja mandiri.
    🔹 Ciri:
    Gangguan pada emosi, pikiran, atau perilaku. Contoh: skizofrenia, bipolar, depresi, kecemasan.

    Potensi:

    • Kreatif dan inovatif
    • Mandiri dan fokus dalam kondisi tenang
    • Empati tinggi, cocok di bidang sosial

    Kebutuhan:

    • Lingkungan kerja yang tenang dan tidak penuh tekanan
    • Waktu kerja fleksibel
    • Dukungan psikososial dan ruang istirahat
    • Atasan dan tim yang memahami kesehatan mental

    5. Disabilitas Ganda



    Disabilitas ganda merujuk pada kondisi seseorang yang memiliki lebih dari satu jenis disabilitas, seperti kombinasi disabilitas fisik dan sensorik, atau intelektual dan psikososial. Meski tantangannya lebih kompleks, banyak individu dengan disabilitas ganda menunjukkan daya tahan, semangat belajar, dan adaptasi yang luar biasa saat berada dalam lingkungan kerja yang suportif dan inklusif.
    🔹 Ciri:
    Mengalami dua atau lebih jenis disabilitas sekaligus, seperti fisik & rungu, atau intelektual & mental.

    Potensi:

    • Tangguh dan adaptif
    • Cepat belajar jika didukung
    • Loyal dan mampu bekerja konsisten dalam sistem kerja yang jelas

    Kebutuhan:

    • Pendekatan personal dan fleksibel
    • Teknologi bantu ganda (contoh: screen reader + alarm visual)
    • Pendampingan dalam masa adaptasi
    • Tim yang sabar dan inklusif

    Tokoh Inspiratif Sukses Berkarir

    Aziz Hermawan

    Arsitek

    Realistic

    Kita tidak bisa mengontrol sesuatu yang terjadi pada kita. Baik itu kabar duka atau kabar gembira. Nasib baik atau nasib buruk. Tetapi, kita bisa mengontrol cara kita dalam menghadapi situasi tersebut. Aziz Hermawan adalah salah satu manusia yang berhasil bertahan dan memberi makna dalam kehidupan.

    Menjadi penyandang disabilitas sejak SD, mengalami lumpuh total sejak SMA, dan harus menjadi yatim pula, tak membuat Aziz menyerah dengan cita-citanya. Aziz terus berjuang untuk menjadi seorang arsitek. Dan kisahnya menjadi inspirasi bagi siapapun yang mendengar perjuangannya.

    Farida bedwei

    Software engineer

    Realistic

    Farida Bedwei menderita Cerebral Palsy (CP) namun tak pernah membatasi dirinya untuk terus melangkah maju. Ia tak pernah meragukan kekuatan dirinya. Sejak kecil, ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata dan sangat berminat dalam bidang komputer, sehingga ia memutuskan untuk terjun ke bidang komputasi dan sukses menjadi insinyur perangkat lunak dan wirausahawan yang sukses.

    Farida meluncurkan tokoh fiksi yang kuat, yaitu Karmzah dan Zara. Karmzah digambarkan sebagai pahlawan super komik wanita, Karmza dikenalkan pada publik pada tahun 2018, tepat pada Hari CP sedunia.

    Sebelumnya, pada tahun 2010, Farida menerbitkan Definition of a Miracle, sebuah buku anak-anak yang dibintangi seorang gadis muda Afrika pengidap cerebral palsy, yang diberi nama Zaara. Melalui bukunya inni, Farida mencoba mendidik dan meluruskan kesalahpahaman masyarakat seputar disabilitas.

    Stephen Hawking

    Fisikawan Teoritis

    Investigative

    Selama sisa hidupnya, Stephen Hawking bertahan melawan amytrophic lateral sclerosis, yaitu sebuah pernyakit saraf yang membuatnya tak lagi bisa bergerak serta berkomunikasi secara kompleks. Sebagian besar hidupnya dihabiskan menjadi Profesor di Universitas Cambridge. Kerusakan saraf tak membuatnya berhenti dalam berkarya. Dengan menggunakan teknologi canggih yang membantunya, ia tetap semangat melakukan penelitian, memberikan kuliah, menulis buku, dan membagikan pemikirannya pada dunia. Beberapa hasil karya yang melegenda : A Brief History of Time,Hawking Radiation, dan masih banyak lagi.

    Mochamad Nur Ramadhani

    Dokter gigi serta gelar master Humboldt Universitas Zu Berlin

    Investigative

    Dhani kecil adalah anak yang suka bermain sepak bola. Mimpi buruknya bermula ketika ia divonis menderita kanker tulang seusai pulang dari Jerman selepas masa tugas ayahnya. Waktu itu ia baru berusia 14 tahun. Tak jelas alasan pasti kenapa kakinya bisa terkena kanker. Tapi yang pasti, tak mudah menerima kenyataan bahwa satu kakinya mesti diamputasi agar tak menyebarkan kanker ke bagian tubuh lain. Benar-benar tak ada pilihan lain.

    Dhani sendiri awalnya ragu apakah dia bisa melalui itu semua. Namun menyerah tak ada dalam kamus hidupnya. Tak mudah bukan berarti tak bisa. Saat SMA, Dhani berhasil meraih nilai tertinggi di SMA dan berencana mendaftarkan diri pada jurusan kedokteran. Tetapi selalu ditolak dengan alasan karena dirinya tuna daksa. Satu-satunya yang menerima hanya UNPAD. Hingga akhirnya, Dhani yang tubuhnya memiliki keterbatasan ini berhasil menyelesaikan pendidikan dokter gigi tahun 2018.

    Putri Ariani

    Penyanyi muda yang berhasil meraih golden buzzer dari Simon Cowell dalam America`s Got Talent 2023

    Artistic

    Terlahir prematur dan tuna netra sejak lahir, tak membuat Putri menjadi takut bermimpi. Berbeda dari teman-temannya juga tak menjadikannya anak pemurung, justru Putri tumbuh dengan riang dan kerap memberi motivasi kepada adik-adiknya. Sejak usia dua tahun, Putri sudah mulai suka menyanyi dan terus mengembangkan bakatnya hingga sekarang. Tentu saja, dengan pencapaiannya yang luar biasa saat ini, Putri tak bisa diraih oleh orang yang mudah putus asa.

    Selain pribadi yang penuh semangat dan pantang menyerah, orang tua pun mengambil peran penting dalam kehidupan Putri. Terutama dalam mendukung impiannya. Ibunya rela resign dari pekerjaan dan pindah dari kampung untuk menemani sang putri menggapai mimpi ke Yogyakarta.

    Peter Longstaff

    Pelukis legenda

    Artistic

    Siapa sangka, seorang anak yang dikucilkan dari lingkungan bahkan oleh keluarganya sendiri karena terlahir tanpa lengan ternyata bisa menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam bidang seni lukis. Tak ada yang tak mungkin selagi kita mau belajar. Dan Peter membuktikannya. Dengan kegigihan, ia berhasil menciptakan lukisan indah melalui kaki kanannya. Bahkan, selain menjadi pelukis, Peter pun adalah seorang ayah, peternak babi, serta pelatih football.

    Helen Keller

    Penulis, Aktivis Politik, Dosen

    Social

    Perempuan inspiratif ini merupakan penyandang buta dan tuli pertama yang berhasil meraih gelar sarjana.

    Helen Keller masuk di Lembaga Perkins untuk belajar menguasai huruf Braille. Proses belajar bicaranya dimulai di bawah Sarah Fuller dari Horace Mann School for the Deaf yang juga di daerah Boston. Dia juga belajar komunikasi melalui latihan membaca bibir dengan cara meletakkan jari-jarinya di bibir dan tenggorokan pembicara ketika kata-kata itu dieja bersamaan untuknya.

    Dia mengabadikan kisah hidupnya dengan bantuan guru, Anne Sullivan, ke dalam 12 buku, termasuk The Story of My Life (1903), Optimism (1903), The World I live in (1908), My Religion (1927), Helen Keller's Journal (1938), dan The Open Door (1957).

    Dr. Didi Tarsidi

    Pengajar dan aktivis

    Social

    Seorang dosen yang memeroleh gelar Doktor Pendidikan melalui prodi Bimbingan dan Konseling di tahun 2008 ini merupakan seorang tunanetra. Bahkan, Didi menggunakan komputer dan LCD dalam proses mengajarnya.

    Keyakinan yang ditanamkan orang tuanya tentang betapa penting dan terhormatnya seorang guru, benar-benar mengakar, dan menjadi pacuan baginya meski ditimpa kehilangan pengelihatan pada usia lima tahun.

    Didi dan empat dosen UPI lainnya pernah melakukan studi banding ke Norwegia, yang kemudian kunjungan ini menjadi cikal bakal munculnya Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus dan Inklusi di SPs UPI. Didi juga adalah Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia tahun 2004-2009. Pada tahun 2004-2008, Didi dipercaya untuk menjadi Vice President World Blind Union Asia-Pasific. Kemudian, UPI menibatkannya sebagai dosen berprestasi tingkat satu pada 2013.

    Angkie Yudistia

    Pendiri Thisable Enterprise

    Enterprising

    Akibat efek obat-obatan malaria yang dikonsumsi pada usia 10 tahun, Angkie harus kehilangan kemampuan mendengarnya. Dengan keteguhan hati, dan usaha yang sangat gigih, ia akhirnya berhasil mendapat gelar master dari Fakultas komunikasi di London School of Public Relations Jakarta.

    Angkie akhirnya mendirikan Thisable Enterprise di tahun 2009 yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok disabilitas, setelah sebelumnya sempat bekerja di IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara.

    Hobi menulisnya, berhasil membuatnya melahirkan beberapa buku, seperti Perempuan Tunarungu Menembus Batas, Setinggi langit, dan Become Rich as Sociopreneur.

    Berkat keaktifannya di bidang sociopreneur, Angkie dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk menjadi juru bicaranya pada bidang sosial.

    Putri Santoso

    Co-Founder Kopi Tuli

    Enterprising

    Dengan misi untuk memperjuangkan hak disabilitas, khususnya perempuan, agar mendapat kesempatan yang sama untuk mandiri dan berjaya, Putri bersama Andika Prakoso dan Erwin Syah Putra yang juga tuli, akhirnya mendirikan Kopi Tuli di tahun 2018. Pegawai dan barista di Kopi Tuli merupakan orang tuli. Harapannya, hal ini bisa meningkatkan interaksi orang tuli dengan orang dengar.

    Rica Rahim

    Notulis pimpinan Kota Tepian dan merupakan bagian staf Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda

    Conventional

    Meski lingkungan masih memandang disabilitas dengan sebelah mata, namun Rica Rahim mampu membuktikan kemampuannya dan melangkah maju.

    Perempuan yang menyandang disabilitas "kelainan kaki" sejak lahir ini dikenal karena keberaniannya dan kemampuan kerjanya. Ia selalu setia mencatat poin penting pada saat rapat resmi yang melibatkan Wali Kota, Wakil Wali Kota, atau Sekretaris Kota Samarinda. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, Rica Rahim tidak pernah menjadi penghalang bagi karirnya. Ia terus berkontribusi dalam administrasi dan kegiatan resmi pemerintahan.

    Rica Rahim juga merupakan contoh inspiratif bagi masyarakat, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak harus menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam karir.

    Sebelum dikenal dengan namanya yang sekarang, Rica adalah pekerja serabutan. Demi membesarkan ketiga anaknya, Rica yang menjadi orang tua tunggal rela banting tulang menjadi tukang bersih-bersih, tukang cuci, tukang setrika, dan pekerjaan lain.

    Berkat ketekunan dan kelihaiannya, Rica Rahim pernah ditunjuk sebagai Kepala Rekam Medis di Puskesmas Remaja, Kec. Sungai Pinang. Rica lagi-lagi menunjukkan kebolehannya dengan menciptakan inovasi sederhana yang dinamai Data Pasien dan Cetar (Cepat Pintar), dimana inovasinya ini dijadikan rujukan puskesmas-puskesmas lain.

    Takwani Suci Prestanti

    ThisAble (perusahaan yang melakukan proses perekrutan, pelatihan hingga pendampingan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan)

    Conventional

    Suci terlahir dengan tangan kiri yang hanya tumbuh sampai siku dan tidak memiliki jari. Beruntungnya, keluarga dan lingkungan sosialnya merupakan orang-orang yang berpaham inklusif, tidak memandangnya dengan berbeda.

    Namun, masalah muncul ketika ia baru saja menamatkan kuliahnya. Suci mengaku sangat sulit mencari kerja sebagai seorang disabilitas. Bahkan, nyaris 50 lowongan pekerjaan yang didatanginya berujung sia-sia. Dan hal tersebut berlangsung sekitar tiga tahun.

    Hingga Suci memutuskan beragabung dengan ThisAble, yaitu perusahaan yang melakukan proses perekrutan, pelatihan hingga pendampingan para penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan. Hingga akhirnya, Suci bekerja pada perusahaan sosial tersebut.

    Rio Haryanto

    Pembalap Profesional

    Realistic

    Rio Haryanto adalah seorang pembalap profesional Indonesia yang menginspirasi banyak anak muda dengan perjalanan karirnya yang luar biasa di dunia balap, khususnya di ajang Formula 1, Rio menjadi pembalap pertama asal Indonesia yang berkompetisi di Formula 1, yang merupakan puncak dari karir balap internasional. Keberhasilannya ini tidak hanya menunjukkan dedikasi dan keterampilan tinggi dalam dunia otomotif, tetapi juga membawa nama Indonesia ke panggung internasional. Sebagai seorang pembalap, Rio Haryanto memiliki keahlian teknis yang mendalam, baik dalam pengemudian kendaraan berperforma tinggi maupun dalam berkolaborasi dengan tim teknisi untuk mengoptimalkan mobil balap. Perjalanan karir Rio dimulai sejak usia muda, dan melalui berbagai ajang balap internasional, ia berhasil menembus dunia Formula 1 pada 2016 bersama tim Manor Racing. Rio menunjukkan bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk mengejar impian adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan. Keberhasilan Rio Haryanto di ajang Formula 1 menginspirasi banyak anak muda Indonesia untuk berani bermimpi besar dan mengejar karir di bidang otomotif, bahkan di level internasional. Ia tidak hanya terkenal karena keterampilan balapnya, tetapi juga karena semangatnya dalam mengatasi berbagai tantangan untuk mencapai cita-cita. Sebagai seorang tokoh yang berbakat dan berprestasi di bidang otomotif, Rio Haryanto adalah bukti nyata bahwa dengan keterampilan teknis, ketekunan, dan dedikasi, seseorang bisa meraih impian besar, sekaligus mengangkat nama bangsa di kancah dunia.

    Jerome Polin Sijabat

    Artis, Youtuber, Ahli Sains Matematika

    Investigative

    Jerome terkenal sebagai sosok yang sangat menyukai matematika dan sains. Minatnya pada bidang-bidang ini mencerminkan karakternya sebagai seseorang yang menyukai aktivitas yang melibatkan pemikiran analitis, pengetahuan, dan pemecahan masalah yang kompleks. Jerome kuliah di Waseda University di Jepang, jurusan Matematika Terapan, yang merupakan bidang yang membutuhkan pendekatan analitis yang sistematis. Melalui kanal YouTube-nya, Nihongo Mantappu, Jerome secara aktif mengedukasi pengikutnya, tidak hanya dalam matematika, tetapi juga dalam budaya Jepang dan berbagai pengetahuan umum lainnya. Ia kerap kali menjelaskan topik-topik kompleks dengan cara yang mudah dipahami, membuatnya menjadi figur inspiratif bagi banyak anak muda Indonesia. Di balik popularitasnya, Jerome adalah sosok yang selalu tidak hanya belajar untuk dirinya sendiri, tetapi juga mengajak generasi muda lainnya untuk lebih menghargai ilmu pengetahuan dan pendidikan. Jerome membuktikan bahwa keingintahuan dan kemampuan berpikir kritis dapat membawa kesuksesan dan pengaruh positif di dunia modern.

    Maudy Ayunda

    Musisi, Artis, Penulis

    Artistic

    Maudy Ayunda adalah seorang musisi, aktris, penulis, dan inspirator muda Indonesia yang sukses. Dikenal karena suaranya yang merdu dan bakat seni yang multitalenta, Maudy telah menciptakan berbagai karya musik dan film yang mendalam dan bermakna, merefleksikan pandangannya tentang kehidupan, cinta, dan pendidikan. Lulusan Universitas Oxford dan Stanford ini membuktikan bahwa seni dan pendidikan dapat berjalan beriringan. Bagi Maudy, berkarya bukan hanya soal mengejar popularitas, tetapi juga tentang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dedikasinya pada seni dan kecintaannya pada ilmu pengetahuan telah menjadikannya panutan bagi generasi muda Indonesia, yang menginspirasi banyak orang untuk berani mengekspresikan diri, mengejar mimpi, dan selalu belajar. Maudy adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras dan kreativitas, seni dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan positif serta menginspirasi perubahan.

    Prof. Stella Christie

    Dosen dan Peneliti

    Social

    Prof. Stella Christie adalah seorang dosen dan peneliti inspiratif di bidang ilmu kognitif, dengan fokus pada cara berpikir dan belajar manusia. Kiprahnya di dunia akademik membawanya ke posisi Profesor di Tsinghua University, China, di mana ia terus berinovasi dalam penelitian tentang kognisi manusia serta penerapannya dalam dunia Pendidikan yang berperan dalam edukasi serta pengembangan metode pembelajaran efektif yang berdampak positif pada perkembangan kognitif anak-anak. Prof. Stella dikenal atas pendekatannya yang ramah, komunikatif, dan berorientasi pada interaksi sosial serta pengabdian kepada masyarakat. Selain karier akademisnya yang cemerlang, Prof. Stella juga dipilih menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Kabinet Merah Putih pada pemerintahan Prabowo-Gibran, hal tersebut lebih memperkuat kontribusinya dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan kognitif pada kebijakan publik. Dengan peran ini, ia membawa perspektif ilmiah yang lebih mendalam dalam pengembangan pendidikan, pemanfaatan kecerdasan buatan, dan dukungan terhadap program-program edukasi di Indonesia. Sebagai anggota kabinet, kontribusi Prof. Stella sangat diantisipasi dalam mengimplementasikan strategi pendidikan berbasis riset dan inovasi teknologi, termasuk kecerdasan buatan, yang mendukung pendidikan anak usia dini dan adaptasi teknologi di era digital. Melalui pengabdiannya, ia diharapkan dapat membantu menciptakan generasi muda yang lebih cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

    Belva Devara

    CEO Ruang Guru

    Enterprising

    Belva Devara adalah sosok pengusaha muda Indonesia yang sangat inspiratif, dikenal luas sebagai pendiri dan CEO Ruangguru, platform pendidikan digital terbesar di Indonesia. Belva memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, ambisi yang tinggi, serta keberanian untuk mengambil inisiatif dan menjalankan visi besar yang membawa perubahan positif bagi masyarakat.. Belva mendirikan Ruangguru dengan tujuan membantu meningkatkan akses pendidikan berkualitas melalui teknologi. Dengan latar belakang pendidikan di universitas ternama seperti Harvard dan Stanford, Belva tidak hanya membawa visi dan inovasi baru, tetapi juga menginspirasi anak muda Indonesia untuk berani bermimpi besar dan bekerja keras dalam mewujudkannya. Gaya kepemimpinannya yang inovatif dan kepeduliannya pada isu-isu sosial membuatnya menjadi panutan bagi banyak orang, terutama generasi muda yang ingin memberikan dampak melalui kewirausahaan. Sebagai seorang Enterprising, Belva terus mendorong tim dan komunitasnya untuk berinovasi dan berkembang, sekaligus menunjukkan bahwa pemimpin muda dapat berperan penting dalam memajukan sektor pendidikan di Indonesia. Melalui usahanya, Belva Devara menjadi simbol keberhasilan anak muda Indonesia yang memiliki visi dan keberanian untuk menciptakan perubahan nyata

    Samuel Crist

    Pendiri Ecomerce "Orami" dan "Mapan"

    Conventional

    Samuel Crist dalah seorang pengusaha muda yang sukses dan inspiratif, dikenal sebagai pendiri beberapa platform e-commerce besar di Indonesia, seperti "Orami" dan "Mapan". Sebagai seorang yang sukses, Samuel sangat mengutamakan sistem dalam menjalankan bisnisnya. menekankan pada terstrukturan, efisien. Samuel memulai perjalanan kewirausahaannya dengan menciptakan "Mapan", sebuah platform yang menghubungkan masyarakat dengan produk-produk yang mereka butuhkan, dan kemudian melanjutkan suksesnya dengan "Orami", sebuah e-commerce yang berfokus pada kebutuhan ibu dan anak. Dalam mengelola kedua platform ini, Samuel menekankan pentingnya pengelolaan data yang baik, proses yang efisien, serta pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Samuel Crist sangat terampil dalam menciptakan struktur yang sistematis dan mengelola operasional bisnis dengan rapi. Ia tahu betul pentingnya memiliki sistem yang efisien dalam mengelola berbagai aspek bisnis, mulai dari pengadaan produk hingga pengiriman kepada pelanggan. Pendekatannya yang terorganisir dan berbasis data ini menjadikannya sebagai inspirasi bagi banyak anak muda, terutama mereka yang tertarik pada dunia bisnis yang membutuhkan ketelitian dan manajemen yang solid. Dengan keberhasilannya dalam menciptakan bisnis yang efisien dan terstruktur, Samuel Crist menginspirasi generasi muda untuk berpikir secara sistematis dan terorganisir dalam mencapai tujuan, dan dapat membawa kesuksesan besar.

    Mengenal jenis minat karir

    Apa itu Karir RIASEC?



    Karir RIASEC adalah pendekatan dari John L. Holland untuk membantu seseorang memilih pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya. Holland percaya bahwa kita akan lebih puas dan sukses jika bekerja di lingkungan yang cocok dengan karakter dan minat kita.

    RIASEC adalah singkatan dari 6 tipe kepribadian:

    • 🔧 Realistic (R)
      Suka kegiatan fisik dan kerja nyata seperti teknisi, operator, atau pekerja lapangan.
    • 🔍 Investigative (I)
      Senang berpikir logis, meneliti, dan menganalisis, cocok untuk ilmuwan atau peneliti.
    • 🎨 Artistic (A)
      Menyukai kreativitas dan ekspresi diri, seperti seniman, penulis, atau desainer.
    • 🤝 Social (S)
      Suka membantu dan bekerja dengan orang lain, cocok jadi guru, konselor, atau perawat.
    • 📈 Enterprising (E)
      Tertarik pada kepemimpinan, bisnis, dan negosiasi, seperti manajer, wirausaha, atau promotor.
    • 📊 Conventional (C)
      Suka pekerjaan rapi, terstruktur, dan rutin, seperti akuntan, admin, atau analis data.

    Cara Melatih dan Meningkatkan Hard Skill dan Soft Skill

    Dalam merencanakan karir, penting untuk mengembangkan hard skill dan soft skill.

  • Hard skill adalah keterampilan teknis, seperti komputer, desain, memasak, menjahit, atau marketing.
  • Soft skill adalah kemampuan berinteraksi dan mengelola diri, seperti komunikasi, kerja tim, kreativitas, kepemimpinan, dan manajemen waktu.
  • Keduanya sama penting dan perlu dilatih agar siap menghadapi dunia kerja. Berikut beberapa cara untuk mengembangkan keduanya.

    Cara Melatih dan Meningkatkan Hard Skill



    • 1. Mengikuti kursus
      Kursus bisa membantu kamu untuk mendalami suatu kompetensi langsung dari ahlinya.
    • 2. Masuk ke jurusan sekolah/kuliah yang sesuai dengan kemampuan
      Kamu bisa belajar lebih banyak dan lebih dalam seputar keahlian yang kamu miliki atau minati. Selain menguasainya, kemampuan atau keahlianmu jadi lebih mudah dievaluasi dan bisa disertifikasi.
    • 3. Mendengarkan kritik dan saran orang lain
      Salah satu karakter orang yang berhasil dalam hidup adalah, tidak menutup diri dari kritik dan masukan orang lain. Sebab, terkadang ada kesalahan atau bahkan kelebihan yang tidak kita sadari, namun orang lain bisa menilainya, terlebih lagi jika ia adalah orang yang dekat dengan kita. Tapi, tentu saja kita mesti bijak menanggapi kritik. Sebab, tak semua kritik sifatnya membangun.
    • 4. Konsisten
      Meski kamu berbakat, tapi kalau hal tersebut tidak dilatih berulang-ulang, maka bisa saja kualitasnya akan menurun. Melakukan sesuatu secara konsisten bisa membuatmu berkembang lebih baik lagi.

    Cara Melatih dan Meningkatkan Soft Skill



    • 1. Mengikuti kursus
      Kursus tak selalu tentang hard skill saja, kamu bisa ikut kelas manajemen waktu, kelas regulasi emosi, dan sejenisnya.
    • 2. Memanfaatkan waktu magang atau bekerja part time
      Salah satu cara agar kamu terbiasa dengan lingkungan dunia kerja adalah dengan perbanyak pengalaman kerja. Kamu bisa belajar bekerja sama, pengambilan keputusan, dan lainnya.
    • 3. Ikut kegiatan sosial
      Kamu bisa ketemu dengan banyak karakter yang berbeda, yang bisa membuat kamu belajar regulasi emosi, melatih empati, dan lainnya.
    • 4. Aktif di organisasi
      Aktif di organisasi bisa membuat kamu belajar arti kepemimpinan, manajemen waktu, problem solving, dan lainnya.

    Etika Interaksi dan Komunikasi dengan Teman Disabilitas

    Fisik

    Disabilitas fisik merujuk pada keterbatasan dalam fungsi tubuh yang dapat mempengaruhi performa seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari...

    Disabilitas daksa
    • Boleh dilakukan:
      • Tawarkan bantuan hanya jika mereka membutuhkannya.
      • Menyapa dengan menyebut nama dan memperkenalkan diri.
      • Bertanya terlebih dahulu cara/upaya bantuan yang seharusnya dilakukan untuk membantu.
      • Sediakan ruang dan fasilitas yang mudah diakses dengan mudah melalui ramp atau lift.
      • Sediakan area khusus untuk kursi roda tanpa mengganggu jalur sirkulasi.
      • Berikan fleksibilitas waktu dalam berpindah ruangan.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Jangan menyentuh alat bantu mobilitasnya tanpa izin.
      • Jangan berbicara kepada pendampingnya terlebih dahulu dengan pengabaian terhadap mereka.
      • Jangan menitipkan/menyimpan barang pada pangkuan (jika berkursi roda).
      • Jangan berjalan dengan tempo yang cepat jika sedang berjalan bersama.
      • Jangan memindahkan kursi roda atau alat bantu mobilitas tanpa izin.
      • Tidak menjadwalkan kuliah di ruangan yang aksesnya sulit.
    Cerebral Palsy
    • Boleh dilakukan:
      • Berbicara dengan jelas ketika berkomunikasi dengan mereka.
      • Meminta untuk mengulang perkataan jika Anda merasa belum jelas.
      • Memberi waktu lebih saat mahasiswa menyampaikan pendapat.
      • Menyarankan penggunaan teknologi bantu seperti speech-to-text atau perekam suara untuk memudahkan proses belajar.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Jangan memotong pembicaraan mereka saat sedang berkomunikasi.
      • Jangan menyelesaikan kalimat mahasiswa tanpa diminta.
      • Jangan memaksa mereka untuk menyelesaikan kalimat (berbicara) dengan cepat.
      • Jangan berbicara terlalu cepat atau berpaling saat mereka sedang mencoba menjawab.
    Anggota Tubuh Tidak Lengkap
    • Boleh dilakukan:
      • Gunakan bahasa yang netral dan menghormati.
      • Sediakan waktu tambahan untuk berpindah ruangan.
      • Berikan kesempatan menyelesaikan tugas praktikum yang membutuhkan keterampilan fisik tertentu.
      • Siapkan peralatan yang mudah dioperasikan dengan satu tangan.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Tidak menggunakan kata yang dapat menyinggung.
      • Jangan menatap berlebihan atau mengomentari alat prostetik.
      • Jangan memaksakan bantuan fisik jika mereka tidak meminta.
      • Hindari bertanya terlalu detail atau sensasional tentang penyebab kehilangan anggota tubuh.
    Sensorik

    Disabilitas sensorik merupakan hambatan fungsi pada satu atau lebih indera tubuh...

    Tunanetra
    • Boleh dilakukan:
      • Menyapa dengan menyebut nama dan memperkenalkan diri.
      • Menawarkan bantuan terlebih dahulu sebelum menggandeng atau menuntun.
      • Memberikan arahan yang verbal dan detail (arah, jarak, dan titik patokan).
      • Gunakan materi kuliah yang kompatibel dengan screen reader atau Braille.
      • Memastikan jalur bebas hambatan dan pintu terbuka penuh atau tertutup.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Menggunakan kata samar seperti “di sana” atau “itu” tanpa konteks.
      • Mengubah tata letak ruangan tanpa pemberitahuan.
      • Menaruh barang di jalur pejalan kaki.
      • Memindahkan tongkat tanpa izin.
    Tunarungu
    • Boleh dilakukan:
      • Berbicara saling berhadapan dengan pencahayaan yang cukup.
      • Gunakan sentuhan ringan di bahu atau isyarat visual untuk memanggil perhatian.
      • Gunakan teks tertulis atau papan tulis untuk informasi penting, dan closed caption atau interpreter di acara atau video.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Berbicara sambil memalingkan wajah atau menutup mulut.
      • Mengira semua tunarungu dapat membaca gerak bibir secara sempurna.
      • Memberi informasi hanya lewat pengeras suara.
    Tunarungu-Wicara
    • Boleh dilakukan:
      • Bersabar dan memberikan waktu untuk menyelesaikan kalimat.
      • Gunakan komunikasi tertulis atau visual jika terjadi hambatan.
      • Pastikan lingkungan tenang saat berbicara.
      • Gunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh untuk memperjelas pesan.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Memotong pembicaraan atau mengoreksi cara bicara dengan nada merendahkan.
      • Menunjukkan ekspresi bosan atau tidak sabar.
      • Menganggap hambatan bicara berarti hambatan intelektual.
    Mental/Intelektual

    Disabilitas intelektual merupakan keadaan keterbatasan individu pada fungsi intelektual dan keterampilan adaptif...

    • Boleh dilakukan:
      • Menggunakan bahasa yang sederhana, jelas dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang bermakna ganda (ambigu) dan tidak menggunakan istilah teknis yang rumit.
      • Berbicara langsung tanpa melalui perantara.
      • Sabar dan ulangi jika Anda merasa Ia belum paham. Berikan waktu untuk Ia memahami apa yang Anda katakan.
      • Gunakan bahasa tubuh, maksimalkan ekspresi wajah dan gunakan isyarat visual untuk memperjelas komunikasi.
      • Berkomunikasi dengan ramah, memberikan apresiasi dan bersikap hangat.
      • Jika ingin memberikan bantuan, ada baiknya bertanya lebih dahulu.
      • Fokus untuk memandangnya sebagai individu berdaya, bukan disabilitas.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Menggunakan istilah merendahkan atau berbicara seperti anak kecil (infantilisasi), namun bukan berarti diperlakukan seperti dewasa.
      • Berbicara dengan pendamping tanpa melibatkan mereka.
      • Berasumsi bahwa mereka tidak mengerti pembicaraan dan menggunakan istilah yang merendahkan.
      • Tidak memberikan instruksi yang banyak dalam satu waktu dan tidak berbicara dengan terlalu cepat.
      • Memberikan bantuan tanpa meminta izin.
      • Memotong pembicaraannya.
      • Tidak menghargai hak mereka dengan membuat keputusan tanpa bertanya.
    Ganda

    Tunaganda berarti seseorang memiliki lebih dari satu hambatan, seringkali kombinasi fisik, mental atau dua hambatan sensorik...

    Rungu–Netra (Deafblind)
    • Boleh dilakukan:
      • Tanyakan preferensi komunikasi (isyarat, tulisan besar, lisan).
      • Saat memandu, biarkan ia memegang lengan Anda, berjalan satu langkah didepan, jelaskan rintangan/arah.
      • Gunakan materi teks besar/kontras tinggi, sediakan ringkasan tertulis/transkrip.
      • Meminimalkan kebisingan dan silau, beri jeda untuk pemrosesan.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Membantu tanpa izin, memegang tongkat atau tangan secara tiba-tiba.
      • Berbicara sambil menutup mulut atau menghadap arah lain saat dibutuhkan lip-reading.
      • Memindahkan alat bantu tanpa persetujuan.
    Netra–Daksa
    • Boleh dilakukan:
      • Perkenalkan diri, lalu jelaskan tata ruang, arah, dan perubahan aktivitas.
      • Saat duduk, arahkan tangan ke sandaran/dudukan, biarkan ia duduk mandiri.
      • Sediakan akses fisik (rute kursi roda), materi audio/digital yang terstruktur.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Mendudukkan paksa atau menarik kursi roda tanpa izin.
      • Memegang tongkat/alat bantu tanpa persetujuan.
      • Menaruh barang di jalur lintasan.
    Netra–Slow Learner/Tunagrahita
    • Boleh dilakukan:
      • Gunakan bahasa sederhana, kalimat pendek, contoh konkret.
      • Cek pemahaman bertahap, gunakan font besar/kontras.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Instruksi panjang tanpa jeda/struktur.
      • Tempo terlalu cepat, menguji hafalan tanpa dukungan visual.
      • Bahasa kekanak-kanakan atau merendahkan.
    Rungu–Autisme
    • Boleh dilakukan:
      • Gabungkan isyarat/teks/visual, gunakan kalimat singkat dan jelas.
      • Minimalkan distraksi (bising, visual berlebihan).
      • Sediakan quiet corner (area tenang) bila perlu.
      • Beri preview perubahan jadwal/aktivitas.
      • Beri jeda pemrosesan.
    • Tidak boleh dilakukan:
      • Kalimat bertele-tele/kompleks tanpa struktur.
      • Stimulasi kuat (musik keras, lampu yang terang), memaksa kontak mata.
      • Memotong pembicaraan atau menggunakan ritme komunikasi terlalu cepat.